KETIKA GEROMBOLAN RENTENIR ITU KOCAR KACIR!




MASYARAKAT ANTI RIBA. Kisah nyata ini saya dapatkan dari mas Aji, Sekjen BTR (Bahagia Tanpa Riba) yang bermarkas di masjid Al Firdaus Bantul Jogjakarta, mereka punya gerakan JAR (Jihad Anti Riba) yang membantu masyarakat menghadapi utang dan rentenir.

Bukan melunasi utangnya dengan uang cash! Enaaaak benerrr kalau itu sih, setiap korban riba yang datang kepada mereka langsung disodori form taubat. Dan mengikuti langkah-langkah yang mereka ajarkan, termasuk sholat taubat dari riba. Barulah mereka didampingi untuk negosiasi dengan rentenir atau bank.

Kisah yang ini lumayan sadizzz.. seorang ibu yang datang dengan anak perempuannya terjerat rentenir berbulan-bulan, utangnya gak pernah lunas walaupun mengangsur berkali-kali, mereka berkedok koperasi simpan pinjam, bermodal kertas buffalo warna yang disablon untuk bikin kertas cicilan. Bunga dibuat seenaknya, bisa 10% seminggu. Kalau datang ke rumah bergantian dan mengancam. Sampai puncaknya motor mau diambil jika tidak lagi membayar, dan sempat terlontar kata dari rentenir itu kalau mau lunas cepat harus mau dizinai... Astagfirullah!!

Ketika ibu dan anak perempuannya ini datang ke masjid Al Firdaus, mereka diminta komitmennya untuk taubat, mengikuti aturan main gerakan ini. Mengisi form lengkap dan menceritakan kronologisnya. Setelah itu JAR mengatur strategi menjebak para rentenir datang ke sebuah rumah, dijanjikan akan dilakukan pembayaran. Tim JAR sudah menghubungi polisi untuk bergabung, gak tanggung-tanggung yang datang 7 rentenir! Ketika proses negosiasi dengan perwakilan JAR alot, datanglah laskar JAR mendatangi tempat itu.... Gubrakk!! Langsung gak berkutik, tapi ada satu rentenir yang berhasil meloloskan diri. Mereka langsung diinterogasi di lokasi, gak berapa lama polisi datang dari polsek Banguntapan Bantul. Tangkap tangan dengan kartu-kartu tagihan koperasi simpan pinjam dan uang jutaan. Gerombolan ini langsung digiring ke polsek, dipertemukan dengan korbannya. Semua diem gak berkutik. Pertemuan itu dipimpin langsung dengan pak Kapolsek Banguntapan. Utang masuknya ranah perdata, jika mau dikasuskan harus masuk laporan jadi pidana. Korban rentenir ini memilih untuk tidak buat laporan setelah rentenir ini membebaskannya dari utang yang tersisa dan berjanji tidak akan datang lagi mengancamnya.

"Kalau kalian masih berani beroperasi di wilayah saya, berikutnya akan saya tembak kepala kalian! Saya tidak takut kehilangan jabatan.." kata pak Kapolsek. Muantaaab!! Mengkeret semua itu rentenir!

Tugas JAR berikutnya menasehati mereka agar juga bertaubat meninggalkan pekerjaan yang dilaknat oleh ALLAH itu. Satu kasus lagi selesai, jadi tamparan yang kena banget untuk para rentenir itu.

Bayangkan jika gerakan seperti JAR ini ada di banyak wilayah di Indonesia. Pemuda-pemuda masjid yang bersatu, mengumpulkan kekuatan, membantu masyarakat yang terjerat rentenir, membuat sistem kerjanya, ngantornya di masjid masing-masing, menggandeng kepolisian. Bakalan bikin rentenir gak bakal berani masuk ke kampung-kampung, berlagak dewa penolong menawarkan bantuan dan modal usaha, habis itu berubah jadi iblis pencabut nyawa yang meresahkan...

Semoga terus menjadi rantai kebaikan!

Mainkan!
@Saptuari

Baca Juga : The Ortensia Village Bogor,Perumahan Syariah dengan konsep Taman Bunga Pertama dan satu-satunya diIndonesia, Kredit Syariah Tanpa Riba, Tanpa Bank, Tanpa Denda dan Sita

#Tags

Blogger
Disqus

Tidak ada komentar